Assalamualaikum wr wb
Halo Fajar Blog lovers, jumpa lagi dengan saya Fajar Mukharom. Kali ini saya akan melanjutkan postingan-postingan saya sebelumnya mengenai VMWare vSphere. Yap, sesuai judul kali ini saya akan membahas Export dan Import Virtual machine pada VMWare vSphere. Peneasaran? Mari simak postingan berikut.
Selanjutnya adalah pengisian data untuk VM yang akan di export. Pertama adalah nama untuk file virtual machine. Lalu direktori untuk menyimpan virtual machine tersebut, tepatnya pada drive laptop / komputer kita. Yang ketiga ada format, pilihannya ada 2 yaitu OVA (1 file saja) dan OVF (berbentuk folder). Yang terakhir ada Description, ini tidak wajib untuk diisi. Jika sudah klik OK
Maka VMWare vSphere akan melakukan proses export VM. Tunggu hingga proses selesai.
Proses export telah selesai
Cek pada direktori tempat file tersebut di export. Maka seperti inilah tampilannya. Oiya file tersebut juga bisa kita gunakan di software virtualisasi seperti virtualbox, dan vmware workstation.
Pilih file yang akan di import menjadi virtual machine. Karena saya melakukan import dengan vCenter maka pilihannya lebih banyak dibanding menggunakan vSphere host biasa.
Beri nama untuk virtual machine.
Di bagian ini kita bisa mengubah mode harddisk yang dipakai. Misalnya pada VM sebelumnya kita menggunakan Thick Provision, dan pada VM baru kita ingin menggunakan Thin Provision. Klik Next
Jika data dirasa sudah benar, klik Finish
VMWare vSphere akan melakukan proses import atau yang biasa disebut dengan deploying. Tunggu hingga proses selesai.
Jika sudah cek pada inventory vSphere anda.
Sekian, semoga bermanfaat.
Penjelasan singkat
Export dan Import virtual machine ini sangat berguna bagi sysadmin yang ingin melakukan implementasi dengan OS yang sama di server yang berbeda. Kita tidak perlu repot-repot melakukan instalasi ulang pada server baru tersebut dengan adanya fitur export dan import ini.
Langkah
Export Virtual Machine
Untuk melakukan export virtual machine sangatlah mudah. Pertama klik VM yang ingin di export. Lalu klik File -> Export -> Export OVF Template
Selanjutnya adalah pengisian data untuk VM yang akan di export. Pertama adalah nama untuk file virtual machine. Lalu direktori untuk menyimpan virtual machine tersebut, tepatnya pada drive laptop / komputer kita. Yang ketiga ada format, pilihannya ada 2 yaitu OVA (1 file saja) dan OVF (berbentuk folder). Yang terakhir ada Description, ini tidak wajib untuk diisi. Jika sudah klik OK
Maka VMWare vSphere akan melakukan proses export VM. Tunggu hingga proses selesai.
Proses export telah selesai
Cek pada direktori tempat file tersebut di export. Maka seperti inilah tampilannya. Oiya file tersebut juga bisa kita gunakan di software virtualisasi seperti virtualbox, dan vmware workstation.
Import Virtual Machine
Untuk melakuka import virtual machine, pastikan kita memiliki file OVA / vmdk untuk di import. Klik File -> Deploy OVF Template
Pilih file yang akan di import menjadi virtual machine. Karena saya melakukan import dengan vCenter maka pilihannya lebih banyak dibanding menggunakan vSphere host biasa.
Beri nama untuk virtual machine.
Di bagian ini kita bisa mengubah mode harddisk yang dipakai. Misalnya pada VM sebelumnya kita menggunakan Thick Provision, dan pada VM baru kita ingin menggunakan Thin Provision. Klik Next
Jika data dirasa sudah benar, klik Finish
VMWare vSphere akan melakukan proses import atau yang biasa disebut dengan deploying. Tunggu hingga proses selesai.
Jika sudah cek pada inventory vSphere anda.
Sekian, semoga bermanfaat.
1 komentar:
ok min
lem touchscreen
EmoticonEmoticon