Jumpa lagi di Fajar Blog's. Sesuai judul, kali ini saya akan membahas tentang Storage Area Network (SAN) .
Apa itu Storage Area Network (SAN) ?
Storage Area Network (SAN) adalah sebuah
jaringan yang berkecepatan sangat tinggi yang di khususkan terdiri dari server
dan penyimpan (storage). Terpisah antara Terpisah & berbeda dengan LAN/WAN
perusahaan, tujuan utama SAN adalah untuk menangani trafik data dalam jumlah
besar antara server dan peralatan penyimpan, tanpa mengurangi bandwidth yang
ada di LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui Fiber Channel, sebuah teknologi
komunikasi data berkecepatan sangat tinggi, menjadikan SAN sebuah jaringan
dedicated yang platform-independent yang beroperasi dibelakang server. SAN
terdiri dari infrastruktur komunikasi, yang memberikan sambungan fisik, dan
lapisan managemen, yang mengatur sambungan, elemen penyimpan, dan sistem
komputer sehingga menghasilkan transfer data yang sangat aman dan handal.
SAN mampu menyediakan kualitas kecepatan yang
baik antara server dan storage. Karena hal inilah terkadang SAN bisa disebut
sebagai “Jaringan di Belakang Server”.
Storage Area Network (SAN) adalah enabling
technology yang memungkinkan sumber daya penyimpanan untuk di share, sambil
memberikan servis akses data secara terus menerus, cepat dan mudah. Keuntungan
utama dari SAN adalah :
- Availability: satu copy dari data jadi dapat di akses oleh semua host melalui jalur yang bebeda dan semua data lebih effisien di manage-nya.
- Reliability: infrastruktur transport data yang dapat menjamin tingkat kesalahan yang sangat minimal, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan.
- Scalability: server maupun media penyimpanan (storage) dapat ditambahkan secara independent satu dan lainnya, dengan tanpa pembatas harus menggunakan sistem yang proprietary.
- Performance: Fibre Channel (standar enabling teknologi untuk interkonektifitas SAN) mempunyai bandwidth 100MBps bandwidth dengan overhead yang rendah, dan SAN akan memisahkan trafik backup dengan trafik standar LAN/WAN.
- Manageability: berkembangnya perangkat lunak dan standar baik untuk FC-AL (Fibre Channel Arbitrated Loop) maupun Fibre Channel fabric memungkinkan managemen dilakukan secara terpusat dan koreksi dan deteksi kesalahan yang proaktif.
- Return On Information Management: Karena bertambahkan tingkat redudansi dan kemampuan managemen yang baik, maupun kemampuan untuk di tambahkan server dan media penyimpan (storage) secara independen – SAN pada akhirnya memungkinan biaya kepemilikan yang rendah pada saat yang sama menaikan Return On Information Management (ROIM) di bandingkan metoda penyimpanan tradisional.
LAN dan SAN walaupun mirip tetapi dia tetap
memiliki perbedaan tetapi pada metode penyambungan sistem dengan perangkat
keras dan perangkat lunak protokol yang standar.
Berikut perbedaanya :
Storage versus Network Protocol: Sebuah LAN
akan menggunakan protokol jaringan yang mengirimkan potongan kecil data dan
meningkatkan overhead komunikasi, dan mengurangi bandwidth. SAN menggunakan
protokol penyimpanan (SCSI), sehingga memungkinkan untuk mengirimkan potongan
besar data sambil mengurangi overhead dan meningkatkan bandwidth.
Server Captive Storage: Sistem berbasis LAN
menghubungkan server dengan clien, setiap server memiliki dan mengontrol akses
ke media penyimpanannya, yang pada akhirnya membatasi aksesibilitas data.
Setiap penambahan media penyimpanan (storage) akan di tambahkan ke server,
tidak di share melalui LAN. Sebuah SAN memungkinkan sumber daya penyimpanan
data (storage) untuk di kaitkan langsung ke jaringan tanpa perlu terhubung ke
server yang spesifik. Hal ini memungkinkan semua server untuk mengakses sumber
daya media penyimpanan yang ada di SAN.
Terima Kasih telah berkunjung. Mohon maaf apabila ada kesalahan.
Wassalamualaikum wr wb.
EmoticonEmoticon